Jumat, 06 Januari 2017

Kisah Sukses

Kisah Sukses Usaha Home Industri Tape Ketan Ibu Sukaesih
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti ketan hitam atu putih yang setelah jadi disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan".Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganismeSaccharomyces cerevisiaeRhizopus oryzaeEndomycopsis burtoniiMucor sp., Candida utilisSaccharomycopsis fibuligeraPediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae. seperti umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut.

Berikut Ini Adalah Kisah Sukses Seorang Pengusaha Home Industi Tape .

Kerja keras yang dibarengi ketekunan selalu berbuah keberhasilan. Hal itu juga terbukti pada apa yang dilakoni Sukaesih (34) yang merintis usaha tape ketan dengan merek "Binangkit" khas kuningan sekitar empat tahun lalu.

Dengan modal 25 kilogram beras ketan, Sukaesih memulai usaha pembuatan tape ketan dirumahnya di Desa Tarikolot Kec. Cibeureum Kabupaten Kuninga, dan hanya baru dijual didaerah sekitarnya saja. Namun seiring waktu usahanya kini sudah bisa dikatakan sangat berhasil.

"Sebelum bikin tape dulu sempat buat keripik dan menjahit pakaian tapi kurang berhasil. Mungkin jalannya di bisnis tape ketan, alhamdulillah bisa seperti sekarang bisa membantu lingkungan sekitar dan mempekerjakan 30 orang pegawai," kata Sukaesih yang akrab dipanggil ibu Panji.

Dalam merintis usahanya ia tidak terlepas dari peran koperasi, ia mendapatkan bantuan modal dan pembinaan dalam hal cara pemasaran dan mengembangkan kualitas produk, termasuk bantuan peralatan yang diperlukan dari badan koperasi didaerahnya.
"Dulu sempat mendapatkan pinjaman modal dari koperasi sekitar Rp 10 juta yang saya gunakan untuk menambah modal untuk mengantisipasi pesanan yang terus meningkat. Dan Alhamdullilah tape ketan buatan saya disukai banyak orang," ujarnya sambil melayani pembeli saat mengikuti pameran KUMKM Bank Jabar Banten (BJB) baru-baru ini.
Seiring usahanya yang terus berkembang, Sukaesih setiap tahun menambah permodalan usahanya. Dan terakhir ia mendapatkan bantuan pinjaman modal dari BJB sebanyak Rp 100 juta yang digunakan untuk menambah modal untuk memperluas pemasaran dan menyiapkan stok menjelang lebaran.

“Modalnya masih butuh lebih banyak, karena sekarang saja bisa menghabiskan 2 - 5 kuintal beras ketan setiap hari, apalagi bila menjelang lebaran, bisa habis sampai 1 ton perhari,” pungkas sukaesih yang biasa menjual tape ketannya seharga Rp 350 perbungkus kecil dan memasarkan kebeberapa toko makanan di daerah Kuningan dan pantura.
Menurutnya pesanan terus banyak berdatangan dari luar daerah. Bahkan dalam sehari bisa sampai mengirim hingga 100 ember atau sekitar 2 kuintal tape ketan siap saji. Ia mengaku tape ketan Binangkit miliknya banyak dipesan dari berbagai daerah diantaranya Bandung, Jakarta, Palembang, dan Yogyakarta.

“Saya berharap bisa menambah kapasitas produksi lagi sehingga bisa membuka lapangan kerja dikampung saya. Dan selain itu bisa memperluas pemasaran keseluruh daerah di Indonesia dan tidak hanya di wilayah dekat saja, karena pesanan juga sudah banyak dari luar Jawa Barat,” tuturnya. (Krishna Ahadiyat/”PR”)

KESIMPULAN

Dari kisah sukses yang terungkap di atas, ada banyak hal yang menarik yang dapat menjadi pembelanjaran bagi yang ingin melakukan wirausaha. Antara lain untuk memulai usaha tidak perlu dengan modal yang besar, Ibu Sukaesih memulai usahanya hanya dengan 25 kg ketan, tetapi dengan kerja keras dan ketekunannya usahanya terus berkembang hingga saat sekarang telah mencapai 5 kuintal beras ketan per hari, bahkan bisa mencapai 1 ton per hari pada saat menjelang lebaran.

Strategi Bisnis

      Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka setiap orang akan lebih berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan. Karena saat ini, banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian masyarakat kelas menengah kebawah hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan harganya yang murah.
 Ketan merupakan makanan tradisonal jaman dulu yang banyak dinikmati oleh setiap kalangan. Tapi semenjak jaman semakin maju, makanan tersebut mulai jarang ditemui lagi. Bahkan hanya beberapa saja yang menjualnya. Ketan sendiri merupakan sejenis beras, dan di olah serta dalam penyajiannya bisa dikombinasikan dengan toping-toping yang menarik.

Semangkuk Ketan dan disingkat SETAN adalah sebuah usaha dibidang kuliner yang menjual ketan dan dibuat dengan semenarik mungkin. Makanan ini bukan hanya sekedar ketan, tapi bisa dikombinasikan dengan fla durian, keju, susu, meses, oreo dan semacamnya sehingga dapat menarik konsumen. Bahan yang digunakanpun juga halal dan dapat ditemui dimana saja.

Makanan ini dijual untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap makanan tradisional yang sudah jarang ditemui, tetapi lebih dikemas dengan bentuk dan tampilan yang mengikuti jaman modern.Semangkok Ketan ini dapat dinikmati oleh semua kalangan, seperti ibu rumah tangga, karyawan, maupun masiswa atau pelajar. Dan harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Rasa yang ada di ketan masih terasa tanpa diubah dengan bahan-bahan pengawet, jadi penikmatnya juga tidak akan merasa kecewa. Semangkok Ketan bisa dipesan melalui media sosial maupun stand.
Saya memilih usaha ini karna ingin lebih mengembangkan makanan yang sudah jarang ditemui dan mengolahnya menjadi semenarik mungkin dengan kualitas yang bagus. 

Strategi pemasaran semangkuk ketan ini adalah dengan menjual dengan harga yang relatif terjangkau tetapi tetap dengan kualitas yang bagus. Dan semangkuk ketan ini juga memiliki beberapa variasi topping yang bisa menarik perhatian konsumen untuk mencobanya. Toppingnya itu seperti fla durian, keju, susu dan masih banyak lagi yang belum saya coba olah. Dan dengan itu semua, makanan menjadi lebih menarik dan lebih dinikmati

Bisnisku


Semangkuk Ketan (SETAN) adalah sebuah usaha dibidang kuliner yang lebih tepatnya kuliner tempo dulu, yang diolah kembali seiring berkembangnya jaman. Usaha ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali makanan tempo dulu kepada masyarakat dan ingin mengembangkan kedalam bentuk yang semenarik mungkin.


Adapun Visi dan Misi dari usaha ini :

Visi :
Menjadikan usaha kuliner tersukses di Indonesia dan memperkenalkan kembali makanan tempo dulu dengan inovasi terbaru

Misi :

1. Menciptakan inovasi yang lebih kreatif
2. Memberikan pelayanan yang terbaik
3. Memasarkan produk dengan harga yang terjangkau tetapi tetap dengan bahan-bahan yang berkualitas

Makanan ini bisa dinikmati oleh setiap kalangan terlebih utamanya, remaja, orang tua, dan masyarakat umum lainnya. Kami menjual produk menggunakan media sosial dan membuka stand diacara-acara tertentu.


Cara pemesanan :

sms : 089660007780 (Selvi)